terkadang orang selalu bilang, 'kau harus mencari jati dirimu sendiri', tetapi tanpa menyebutkan 'dimana?', 'apa?', dan 'bagaimana?', proses pencarian jati diri ini tergolong unik, ada yang mendapatkan dengan mudah (untuk orang-orang yang mempunyai komitmen kuat), tetapi ada juga orang yang sangat sulit untuk mengetahui 'siapa aku ini?', biasanya untuk golongan terakhir ini harus merasakan pengalaman yang buruk dan menguji mental serta spiritual, sehingga cermin kepribadianya melalui proses ini mulai tampak, ketika seseorang itu berada di sebuah persimpangan dan harus memilih 'untuk ku dan diriku' atau 'untuk ku dan pribadiku', maka pilihan yang pertama akan membawanya menjauh dari siapa dirinya yang sebenarnya, pilihan tersebut menggambarkan tentang kesenangan menuju derita, menjadi pengikut orang lain, dan akan terus begitu hingga akhirnya orang tersebut merasa kosong, pilihan yang kedua berarti derita menuju kesenangan, memimpin diri sendiri, dan merasakan sebuah kepuasan dan pencapaian yang tidak dapat terungkap dengan kalimat.
Pertanyaanya adalah, ketika kita merasa tidak kuat terhadap ujian dan mendekatkan kita terhadap pilihan yang pertama, apa yang akan di lakukan?.
terkadang kepribadian dapat di temukan di diri orang lain, biarkan 'untuk beberapa saat' kita memilih pilihan yang pertama, jadikan diri kita sebagai pengikut 'orang-orang hebat', contoh mereka, ambil setiap sikap Positiv yang mereka lakukan, dan terapkan, lama-kelamaan hal tersebut akan menyatu dengan diri kita sehingga pada saatnya ketika kita terlepas dari mereka maka kita akan menjadi manusia baru, manusia yang memiliki semua 'kelebihan' dari manusia2 hebat *yang kita contoh, dan akhirnya akan ada sebuah jawaban yang kita peroleh, 'inilah aku, inilah caraku, dan inilah jalanku'.
Semoga memeri inspirasi bagi saudara-saudaraku yang sampai saat ini banyak pertanyaan dari dalam diri yang belum bisa terjawab
