Tutorial cara buat ringtone Eps.2

Selasa, 28 Desember 2010
Original made by : Bondrax

Tutorial cara buat ringtone, Eps.1

Original made by : Bondrax...


Oke, saya akan mengajarkan *…bahasa enaknya ya memberitahukan sajaJ , bagaimana cara membuat ringtone, tetunya dengan teknik yang sederhana, hasilnya smooth dan bersih, dan yang pasti dengan program yang gratisss tiss tiss…, program yang di gunakan adalah Audacity Versi 1.3.5 (atau kalau temen2 ternyata lebih canggih bisa pake versi keatas, kayaknya gak jauh beda deh, cari di gugel ajah :D )
, well. . .install program terlebih dahulu seperti instalasi program biasa, just do ‘next, next, and finish..

        Tetika masih default / sehabis setelah di install, program ini tidak dapat meng’export file kedalam format *.mp3, yang tersedia hanya *.wav dan format-format yang agak kurang ladzim lainyaJ, dan biasanya format-format tersebut belum di dukung oleh perangkat-perangkat gadget atau perangkat selular kebanyakan, dan juga untuk format *.wav tingkat kompressinya sangat rendah sehingga file yang di export menjadi besar, sayangkan menuh-menuhin memori Cuma untuk ringtone sepenggal, hehe…
Agar file project yang telah kita kerjakan dapat di export menjadi format mp3, pertama install dulu software ‘winamp’, alhamdullilah kalo sudah ada J , program winamp di perlukan karena salah satu file library lame_enc.dll yang dapat di temukan di C:\Program Files\Winamp\Plugins\ lame_enc.dll digunakan oleh sistem export audacity untuk membentuk format *.mp3. jadi berikut cara menambahkan library export pada audacity :
                                                           Klik : edit-preference ;

                         

Kemudian akan tampil dialog seperti di atas, klik Import/Export, selanjutnya klik Find Library, :


                                                                        Browser File :


Cari file : lame_enc.dll pada direktori : C:\Program Files\Winamp\Plugins\ , kemudian Ok!.
Baiklah, program audacity telah dapat mengeksport file ke format *.mp3 J..

Dah dulu ya, dalam waktu dekat tak sambung lagi tutorialnya, soalnya mau istirahat + mo ujian smester je' , ntar pasti tak lanjutin...:)

R136a1, Bintang Terbesar Sejagat Raya

Minggu, 26 Desember 2010
Sekelompok astronom asal Inggris berhasil mendeteksi sebuah bintang yang paling besar yang pernah dilihat manusia. Bintang raksasa itu memiliki ukuran 265 kali lipat lebih besar dibanding Matahari kita.

Saking besarnya, bintang itu dapat mengubah teori tentang bagaimana proses lahirnya bintang. Bahkan diperkirakan, saat lahir ia mencapai ukuran 320 kali Matahari.

Sebelum ini, menggunakan model yang digunakan oleh peneliti, diketahui bahwa ukuran maksimal bintang adalah 150 kali lipat dibanding Matahari kita. Apapun yang berukuran di atas itu terlalu sulit untuk terbentuk menjadi bintang.

Namun, dikutip dari BBC, 25 Desember 2010, Paul Crowther, astronom asal University of Sheffield, Inggris, setalah mengamati gambar-gambar yang ditangkap oleh Very Large Telescope di Chile dan teleskop ruang angkasa Hubble, menemukan bintang yang melampaui ukuran maksimal itu.

Selain jauh lebih besar dibanding Matahari, R136a1, bintang yang berada di gugus dengan jarak 165 ribu tahun cahaya dari Bumi itu juga sama terangnya dengan 10 juta buah Matahari kita.

“Sebagai gambaran, perbandingan cahaya antara bintang ini dengan Matahari di tata surya kita adalah seperti membandingkan sinar Matahari dengan Bulan purnama,” kata Crowther.

Diperkirakan, suhu di permukaan bintang itu mencapai sekitar 50 ribu derajat Celsius, hampir delapan kali lebih panas dibanding Maharari.

Crowther menyebutkan, hal yang lebih penting dari penemuan bintang raksasa itu adalah memberikan keyakinan pada manusia bahwa kemungkinan besar masih ada bintang-bintang sangat raksasa seperti R136a1 di jagat raya.

Otak Makhluk Hidup Berhasil Ditanamkan Pada Robot

Jumat, 24 Desember 2010
www.AstroDigi.comGURU Besar Bidang Cybernetics dari Universitas Reading, Inggris, Kevin Warwick, tak dapat menyembunyikan rasa bangganya. Robot berotak biologis dari syaraf (neuron) tikus sejauh ini memberi harapan. Gordon, demikian nama robot itu, merupakan robot berotak biologis pertama di dunia.

Gordon dijejali puluhan elektroda untuk menangkap sinyal elektrik yang dibangkitkan oleh sel-sel otak itu. Otak biologis itu terdiri atas banyak neuron pada sebuah Multi Electrode Array (MEA), yang akan mengomunikasikan dan mengontrol robot melalui koneksi bluetooth. Proyek tersebut yang pertama mengetahui bagaimana otak menyimpan sebuah data spesifik.

Setiap kali Gordon mendekati obyek, sinyal-sinyal yang terkirim membuatnya menghindari tabrakan. Otak biologis memerintahkan roda berbelok ke kanan atau ke kiri. Begitu seterusnya.

Bagi Kevin, pengajar pada School of Systems Engineering, proyek bernilai hampir setengah juta poundsterling yang didanai UK Engineering and Physical Sciences Research Council (EPSRC) itu, memberinya dua kejutan. Pertama, bagaimana otak biologis mampu menggerakkan tubuh robot. Kedua, proyek itu membantu mereka meneliti lebih jauh bagaimana otak belajar dan menyimpan banyak pengalaman.

"Manusia akan tahu bagaimana otak bekerja dan itu akan berdampak pada banyak hal di dunia ilmu pengetahuan dan obat-obatan," ujarnya. Proyek dimulai 1 Januari 2007 dan akan berakhir 31 Desember 2009.

Aplikasi pengobatan

Bagi tim, kemampuan Gordon bergerak semata-mata karena kemampuan otak biologisnya, bukanlah tujuan akhir penelitian. Lebih jauh, mereka mempelajari kerja otak biologis yang lumayan rumit, di antaranya melalui respons Gordon terhadap berbagai sinyal.

Dari sana, misalnya, para peneliti akan menyaksikan langsung bagaimana ingatan bermanifestasi di dalam otak, ketika Gordon mengunjungi teritori yang dikenalnya.

Pemahaman mengenai hal itu diyakini akan sangat membantu dunia memahami lebih jauh tentang berbagai penyakit yang terkait dengan gangguan otak, seperti alzheimer, parkinson, dan stroke.

Perilaku kompleks

Ahli farmasi yang juga anggota tim, Ben Whalley, mengatakan, ada satu pertanyaan fundamental yang dihadapi para ilmuwan hingga sekarang. Yakni, bagaimana menjelaskan kaitan aktivitas neuron individual dengan perilaku kompleks, seperti terlihat pada banyak organisme.

Bagi Ben, proyek itu memberi mereka peluang unik untuk memahami sesuatu, yang menunjukkan perilaku-perilaku kompleks, tetapi masih berdekatan dengan aktivitas neuron individu. "Ini memberi harapan bahwa kami menuju jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sangat fundamental tadi".

Di dunia robotika, pencapaian tim pembuat "Gordon" merupakan kemajuan dari upaya sejenis seperti yang dilakukan pada pertengahan tahun 2005.

Saat itu terinspirasi sistem- sistem biologis, para peneliti mengembangkan miniatur robot yang mampu merakit dirinya sendiri dengan memakai bagian-bagian atau bahan-bahan dari lingkungan di sekitarnya.

Telah lama para peneliti dihadapkan pada pertanyaan bagaimana sel-sel hidup dapat mereplikasi DNA menggunakan materi yang mengambang tak beraturan di dalam inti sel. Hingga kini, upaya semacam itu terus dilakukan.

Seperti halnya Gordon, miniatur robot yang dikembangkan tiga tahun lalu itu juga diarahkan dapat menyadari kekeliruan dan berupaya memperbaiki kesalahannya. Pengembangan robot menggunakan sel-sel hidup tersebut melibatkan tim peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Meningkat pesat

Pengembangan robot tak hanya menantang bagi para peneliti dengan berbagai maksud pengembangannya. Bagi orang awam, robot adalah produk teknologi yang banyak dicari dan dimanfaatkan.

Tahun 2004 lalu, survei tahunan robotika dunia yang digelar PBB menyebutkan, penggunaan robot untuk keperluan rumah tangga dan perkantoran mencapai tujuh kali lipat pada tahun 2007.

Jenis-jenis robot itu, di antaranya, pemotong rumput, pengisap debu, dan pembersih jendela. Akhir tahun 2003, tercatat 607.000 alat bantu otomatis digunakan di tingkat rumah tangga. Jumlah itu baru 2/3 dari total alat bantu pada tahun itu.

Akhir tahun 2007, jumlah tersebut meningkat menjadi 4,1 juta. Pengisap debu menduduki peringkat pertama alat yang dipakai, diikuti lonjakan pesat permintaan robot pembersih jendela dan pembersih kolam.

Di bidang robot mainan, robot anjing AIBO buatan Sony juga sangat diminati konsumen. Sebuah studi mencatat, setidaknya ada 692.000 robot penghibur (entertainment robots) di seluruh dunia.

Gantikan peran manusia

Secara perlahan tetapi pasti, robot mulai menggantikan peran manusia. Dari yang sebelumnya berfungsi di bawah kendali langsung penggunanya, robot beranjak berubah: bekerja mandiri pascapemrograman dengan komputer.

Di perusahaan-perusahaan besar, robot menggantikan tugas manusia, seperti di bidang perakitan produk. Kini, diperkirakan ada 21.000 jenis robot telah digunakan industri (service robot) untuk berbagai tugas, seperti memerah susu sapi, menangani limbah berbahaya dan beracun, hingga membantu mengoperasikan bioskop.

Menurut sebuah studi, akhir dekade ini, robot tak hanya membersihkan lantai, memotong rumput, dan menjaga rumah, tetapi juga membantu golongan lanjut usia dan kaum cacat. Robot juga membedah, menjinakkan bom, memadamkan api, dan memeriksa lokasi yang membahayakan manusia.

Kemajuan teknologi memungkinkan robot-robot melakukan banyak hal yang tak terbayangkan sebelumnya. Robot Gordon berotak biologis menunjukkan hal tak ternilai, menjembatani jurang pemisah antara biologi dan teknologi.

Ilmuwan Universitas Leeds Ciptakan Robot Untuk Teliti Rahasia Piramida

SEBUAH robot dibuat secara khusus untuk masuk ke Piramida Agung Giza lebih dalam. Robot yang jadi bagian dari Proyek Djedi, sebuah proyek yang sudah berjalan tahunan, akan menjelajah ke tempat yang tidak terjangkau oleh robot sebelumnya. Robot ini akan masuk ke dalam ruangan yang tak terjamah selama 4.500 tahun.

Ruangan yang akan dimasuki tersebut adalah kuburan sang Ratu yang letaknya berada lebih dalam dibandingkan kuburan Raja. Kuburan Raja terletak lebih dekat dengan pintu keluar agar rohnya bisa dengan mudah menemukan jalan ke alam baka.

Robot penjelajah dilengkapi dengan kamera serat optik berukuran mini untuk melihat ke berbagai sudut yang sulit. Robot ini dibuat oleh para peneliti dari Universitas Leeds bekerja sama dengan Dessault (perusahaan penerbangan asal Prancis) dan Scoutec (perusahaan robotika asal Inggris).

Tugas robot tersebut akan memeriksa kekuatan batu dengan menggunakan satelit ultrasonik. Selain itu, robot ini bisa mengeluarkan mikrobot berdiameter 0,7 inci.
www.AstroDigi.com





Agar tidak mengubah permukaan batu piramida yang sensitif, robot dilengkapi dengan roda nilon dan serat karbon.

"Semua robot dibuat sehingga kerusakan yang diakibatkan bisa sangat minimal. Roda yang baru ini tidak mencengkeram, tapi menggelincir di atas permukaan batu," Shaun Whitehead, Mission Manager berkata pada TechNewsDaily.

Robot baru ini akan jadi robot ketiga yang pernah berusaha menjelajah kubur Ratu. Ekspedisi dengan robot pertama mendapati pintu besar yang terkunci. Robot kedua mendapati pintu lagi di balik pintu besar pertama tersebut. Dengan mikrobot dan bor, robot ketiga ini diharapkan bisa melewati halangan serupa.

T-52 ENRYU Robot Raksasa Sang Penyelamat Nyawa

Sebuah robot bertinggi 3,3 meter yang diciptakan Jepang untuk keperluan penyelamatan. ENRYU yang berarti naga diciptakan pertama kali pada tahun 2004 untuk mendampingi proses evakuasi korban gempa dan bencana yang terjadi di Jepang. 

Robot ini memiliki lengan yang mampu mengangkat 500 kg benda. Pada tahun 2007, diciptakan versi yang lebih baru dari robot ini, disebut T-53, untuk misi penyelamatan korban gempa di Nigata, Jepang.
www.AstroDigi.com

www.AstroDigi.com
www.AstroDigi.com
www.AstroDigi.com


Benarkah Sesungguhnya Manusia Belum Pernah Sekalipun Mendarat Di Bulan?

www.AstroDigi.comEmpat puluh tahun lebih telah berlalu sejak dunia dikejutkan oleh kabar keberhasilan pendaratan Apollo 11 di Bulan. Benarkah astronot Neil Armstrong telah menjejakkan kakinya di satelit Bumi tersebut?

Pertanyaan menggelitik itu memang terus menyertai kisah misi Apollo 11 dan pendaratannya di permukaan Bulan pada 21 Juli 1969.

www.AstroDigi.com

Kemudian, astronot Neil Armstrong dan Edwin ”Buzz” Aldrin berjalan di permukaan Bulan. Cuplikan video menggambarkan Armstrong mengibarkan bendera Amerika Serikat dan melompat-lompat. Aksi ini menegaskan keberhasilan pendaratan manusia di Bulan.

Sejumlah pihak menyangsikan pendaratan itu. Cuplikan video tersebut penuh dengan keganjilan. Ada yang menganggap video itu tidak dibuat di Bulan, tetapi di sebuah tempat khusus di sekitar Negara Bagian Arizona, AS.

Astronom Phil Plait termasuk yang sangsi. Dia memberikan penjelasan pada sebuah program radio ”Are We Alone” yang dikelola SETI Institute. Ini adalah lembaga nirlaba di California, AS, yang fokus pada penjelasan keberadaan makhluk pintar lain di jagat raya.

www.AstroDigi.com

Plait mengatakan, ada pihak yang skeptis dengan mempertanyakan foto-foto Armstrong dan Aldrin yang memperlihatkan langit tanpa bintang. ”Tidak ada atmosfer di Bulan sehingga bintang-bintang seharusnya terlihat lebih terang.”

Pihak yang skeptis juga mempersoalkan bendera AS dalam cuplikan video yang tampak berkibar, padahal di Bulan tidak ada udara.

www.AstroDigi.com

Mereka juga mengajukan teori bahwa para astronot mungkin sudah terpanggang radiasi ketika menembus sabuk Van Allen dalam perjalanan ke Bulan.

Kepercayaan melemah

Sebenarnya kepercayaan soal pendaratan di Bulan itu sudah semakin lemah dalam beberapa tahun terakhir. Isu ini mencuat kembali ketika TV Fox pada 2001 menyiarkan sebuah program yang diberi judul ”Conspiracy Theory: Did We Land on the Moon?”

Acara TV Fox itu, kata Dr Tony Philips, pada situs Science@NASA, menggambarkan betapa Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) tidak lebih dari sekadar ”produser film yang tolol”.

Semua kesangsian itu telah sering dijawab langsung Armstrong, komandan misi Apollo 11. Tokoh kelahiran Wapakoneta, Ohio, 5 Agustus 1930, itu bersama astronot Buzz Aldrin mengaku telah menikmati permukaan Bulan selama 2,5 jam.

Di Bulan, mereka berdua menancapkan bendera AS dan sebuah spanduk bertuliskan ”Di sini manusia dari planet Bumi menginjakkan kakinya pertama kali. Kami datang dengan damai untuk seluruh umat manusia”.

Mengapa awalnya banyak yang percaya? Bagi AS, pendaratan di Bulan adalah sebuah pencapaian besar yang membuat AS seolah-olah unggul dari pesaing utama ketika itu, Uni Soviet, dalam program luar angkasa.

Bagi salah satu pesaing AS saat ini, Rusia, teori konspirasi mengenai kebohongan pendaratan di Bulan tahun 1969 itu menjadi semakin populer. Rusia membuat sejumlah situs bahkan film-film dokumenter di televisi untuk menyampaikan kebohongan besar pendaratan di Bulan itu.

Konstelasi

Boleh jadi, hal itu pula yang membuat mantan Presiden AS George W Bush memutuskan untuk menghapuskan penerbangan pesawat ulang alik pada 2010 setelah musibah pesawat ulang alik Columbia pada 2003.

Sebagai gantinya, Bush pada 2004 meluncurkan program lebih ambisius, Constellation (Konstelasi), yang bertujuan membawa warga AS kembali ke Bulan pada 2020, dan menggunakan Bulan sebagai tempat peluncuran pesawat luar angkasa berawak manusia menuju Mars.

Michael Griffin, mantan pemimpin NASA yang mendorong program Constellation, menjelaskan, pesawat ulang alik membuat AS bertahan terlalu lama pada penerbangan luar angkasa di orbit rendah, padahal kini muncul pesaing baru dalam program luar angkasa, antara lain China. ”Kita (AS) harus kembali ke Bulan karena itu adalah langkah berikutnya. Bulan hanya beberapa hari dari rumah. Mars hanya beberapa bulan dari Bumi,” papar Griffin.

Sayangnya, anggaran NASA tidak cukup untuk membiayai pembuatan kapsul Orion Constellations, kapsul yang lebih maju dan lebih besar ketimbang versi kapsul Apollo. NASA juga kekurangan biaya untuk menyiapkan roket peluncur Ares I dan Ares V yang diperlukan untuk mengirim kapsul itu ke orbit.

Biaya keseluruhan Constellation itu diperkirakan 150 miliar dollar AS. Anggaran eksplorasi luar angkasa AS pada 2009 hanya 6 miliar dollar AS.

Wajar apabila Senator Bill Nelson (Florida) menegaskan, NASA tidak akan bisa melakukan tugas yang diberikan kepadanya, yaitu berada di Bulan pada 2020. Senator yang mantan astronot itu bahkan mengkhawatirkan, saat program pesawat ulang alik berakhir, AS tak akan bisa mengirimkan astronotnya ke stasiun luar angkasa ISS, kecuali menumpang Soyuz milik Rusia.

Hal itu tentu menjadi kabar buruk bagi NASA dan khususnya Armstrong yang tentu tidak ingin pendaratannya di Bulan menjadi bahan olok-olokan. Meski demikian, ada cara pembuktian lebih sederhana, yaitu menemukan kembali bendera dan spanduk yang ditancapkan Armstrong itu dengan teleskop dari Bumi. Tentu dengan harapan bendera itu masih tertancap di tempatnya. 

Bioremedial, Teknologi Pembersih Laut Karya Anak Bangsa

www.AstroDigi.comTim peneliti Indonesia berhasil mengembangkan teknologi bioremedial yang bisa berguna untuk mengatasi pencemaran di laut. Teknologi tersebut berupa kultur bakteri yang akan menyerap bahan pencemar.

Teknologi terbaru ini diperkenalkan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad pada acara temu nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara, Rabu (18/6/2010).

"Saya kaget Indonesia bisa buat ini. Teknologi ini adalah hasil karya anak bangsa dan pertama di dunia. Kalau berhasil, saya akan sebar bakteri ini pertama kali di daerah Timor karena di sana sedang tercemar lautnya," ujar Fadel.

www.AstroDigi.com


Selain diterapkan di laut, teknologi bioremedial juga dapat diterapkan di daerah genangan lumpur Lapindo. Bakteri-bakteri yang dibudidayakan bisa memisahkan lumpur dan air sehingga dapat menjernihkan dan menteralkan genengan lumpur tersebut.

"Mikroorganisme ini saat makan minyak menghasilkan semacam liur, nah liur ini yang bisa digunakan untuk menyerap lumpur seperti lumpur di Lapindo," ujar Edison Effendi, salah seorang peneliti bioteknologi dan teknik lingkungan. Setelah lumpur terserap, daerah bekas genangan lumpur dapat ditebar benih ikan.

www.AstroDigi.com


Teknologi ini sudah dikembangkan sejak tahun 1998 oleh tim dari ITB yang bekerja sama dengan Balai Penelitian Kementrian Kelautan dan Perikanan. Bioremedial terdiri dari 100 macam bakteri dan mikroorganisme yang berbentuk seperti serbuk gergaji yang disebar untuk menyerap limbah minyak yang ada di permukaan laut. Dengan sendirinya laut yang tercemar akan bersih. Setelah menyerap ampas minyak, mikroorganisme ini bisa digunakan sebagai makanan ikan laut dan udang. Proses dari ditaburkan hingga menyerap minyak dengan sempurna memakan waktu kurang lebih 1 minggu.

ROOMBA Robot Bulat Pembersih Ruangan Secara Otomatik

www.AstroDigi.com

Robot yang diproduksi oleh iROBOT ini mampu mebersihkan rumah tanpa diperintah. Dijual dengan harga 200-500 dollar AS, robot yang diperkirakan telah dipakai oleh 2 juta rumah di dunia ini mampu membersihkan perabot rumah, lantai, tangga, dan karpet. 

Setiap menyentuh barang yang terbuat dari bahan berbeda, robot ini akan menyesuaikannya sehingga proses pembersihan tak merusak barang. iROBOT sendiri didirikan oleh sekolmpok orang yang menamakan dirinya "geeks" dari Massachusets Institute of Technology (MIT).

www.AstroDigi.com


www.AstroDigi.com











www.AstroDigi.com

Kutub Utara dan Selatan Bumi Bergeser

Kamis, 23 Desember 2010
Medan magnet utara-selatan planet Bumi bergeser satu kali setiap sekitar 200 ribu tahun.


Setiap kurang lebih 200 ribu tahun sekali, kedua kutub planet Bumi, utara dan selatan saling bergeser. Umumnya, pergeseran kedua kutub itu membutuhkan waktu ribuan tahun.

Scott Bogue, geolog dari Occidental College dan Jonathan Glen, peneliti dari US Geological Survey (USGS) yang mengamati lava di kawasan Nevada yang telah berusia 15 juta tahun.

Hasilnya, dari penelitian, mereka menemukan bahwa kutub planet Bumi pernah bergeser beberapa kali lipat lebih cepat dibanding kecepatan normal. Setidaknya satu kali.

“Saat lava mendingin, ia menyimpan catatan medan magnet Bumi,” kata Bogue, seperti dikutip dari Discovermagazine, 23 Desember 2010. “Setelah mengamati lava yang mengalami pendinginan selama 2 tahun berturut-turut, diketahui bahwa lava di kawasan itu bergeser 53 derajat dari timur ke arah utara dengan kecepatan 1 derajat setiap minggu,” ucapnya.

Awalnya, keduanya mengira ada kesalahan dalam penelitian mereka. Namun pengujian lebih mendetail mengonfirmasikan pola pergeseran tersebut. Bukti lain terjadinya pergeseran kutub terekam oleh lava yang ada di Oregon, yang telah diteliti di tahun 1985 lalu.

Catatan geologi dari medan magnet Bumi juga umumnya mengindikasikan bahwa medan magnet utara-selatan itu bergeser satu kali setiap sekitar 200 ribu tahun. Pergeseran terjadi secara lambat dan membutuhkan 4 ribu tahun untuk selesai.

Meski para ilmuwan belum memastikan apa yang membuat bergesernya kedua kutub, besi cair panas yang mampu menghantarkan listrik yang mengalir di perut bumi diperkirakan menjadi penyebabnya. Apalagi zat ini jugalah yang menimbulkan medan magnet yang ada di kutub Bumi.

Temuan ini diperkirakan akan memicu gelombang perdebatan baru. Sejumlah geolog berpendapat bahwa saat ini medan magnet juga sedang menjalani pergeseran.

Seperti dilaporkan Science News, medan magnet planet Bumi semakin melemah selama abad terakhir. Meski demikian, pergeseran medan magnet tersebut tidak akan terlalu banyak mempengaruhi kehidupan manusia.