Cara Baru Memperpanjang Daya Tahan Baterai Ponsel Menggunakan Virus

Sabtu, 11 Desember 2010
Baterai sekarang ini masih merupakan permasalahan penting untuk sejumlah pengguna ponsel. Seringkali di tengah kegiatan baterai medadak ngedrop. Beruntung jikalau Anda menenteng charger, tetapi betapa repotnya jika Anda lupa membawa charger.

Sejumlah ilmuwan sekarang ini sedang mengembangkan sejumlah cara yang bisa mendukung menanggulangi permasalahan daya tahan baterai pada ponsel.

Ilmuwan di University of Maryland, School of Engineering and College of Agriculture and Natural Resources, A. James Clark mengklaim mendapatkan metode terbaru buat menambah 'umur baterai lithium pada smartphone. Caranya? ia mengembangkan sebuah baterai yang sudah diinjeksi beserta virus asal tanaman tembakau.

Sesuai penelitiannya, virus itu diklaim dapat memperpanjang daya tahan baterai sampai 10 kali lipat mengenai daya tahan normal. Sebagaimana dilansir Geek.

Virus yang ditanam pada baterai adalah virus mosaik tembakau (TMV) yang menyerang tembakau dan berbagai macam sayuran. TMV adalah virus yang sangat baik untuk proses pembaharuan diri, dan para peneliti telah menggunakannya untuk memasukkannya ke dalam baterai lithium ion. Bentuk batang kecil dari TMV dilapisi dalam film tipis konduktif yang kemudian menjadi baterai. Namun struktur TMV dikenal sangat rumit.

Penemuan ini diharapkan dapat membantu sejumlah industri yang memproduksi sejumlah produk yang menggunakan tenaga baterai di kemudian hari. Termasuk untuk pengembangan mobil listrik. 

Sadar Lokasi dengan Sepatu Radar

Sepatu ini tetap bisa memprediksi lokasi penggunanya saat tidak menerima sinyal GPS.


Sepatu ini memang sangat cocok bagi pendatang yang belum banyak menguasai lokasi tempat barunya. Sebab sepatu ini dilengkapi dengan alat pintar penunjuk lokasi: radar.

Sepatu besutan para peneliti dari North Carolina State University dan Carnegie  Mellon University itu dilengkapi dengan purwa rupa (prototipe) sensor radar portabel. Ia memiliki alat navigasi berbasis satelit Global Positioning System (GPS) serta alat yang bernama inertial measurement unit (IMU). 
GPS untuk menentukan lokasi di mana pengguna berada, sementara IMU bekerja untuk mengukur perpindahan pengguna sepatu.
"Ada kalanya, GPS tidak bisa digunakan, yakni saat Anda berada di dalam gedung atau di ruang bawah tanah, sehingga koneksi satelit akan tertutup," kata Dan Stancil, salah satu anggota tim peneliti itu, pada acara IEEE Transactions On Microwave Theory and Techniques, kepada situs TechNewsDaily.
Itu sebabnya, perangkat IMU ditambahkan untuk membantu fungsi GPS, sehingga pergerakan sepatu tetap bisa dipantau, saat GPS tidak berfungsi. 
Misalnya ketika pengguna sepatu ini baru saja memasuki gua dan kemudian ia kehilangan sinyal GPS, maka sepatunya akan memanfaatkan IMU untuk melacak pergerakan langkah sepatu.
IMU akan mendeteksi gaya yang dihasilkan oleh akselerasi maupun deselerasi yang terjadi pada sepatu. "Bila jarak antara tumit dan tanah tidak berubah dalam tempo waktu tertentu, maka komputer navigasi akan mengetahui bahwa pengguna sepatu itu tengah dalam keadaan diam," kata Stancil.
Sebaliknya, bila terjadi perubahan akselerasi pada sepatu, maka alat itu bisa memperkirakan kecepatan dan lokasi sepatu tersebut. Namun, perangkat IMU ini memiliki tantangan yang cukup besar dalam penerapannya. 
Sekali saja terjadi kesalahan kecil dalam perhitungan, maka kesalahan perhitungan akselerasi itu akan terus terakumulasi sehingga alat itu juga akan salah dalam memperkirakan posisi pengguna. 
Bila IMU memperkirakan Anda sedang bergerak, bahkan walaupun cuma 10 cm per detik, padahal saat itu Anda sedang berdiri diam, maka kesalahan perkiraan atau distorsi jarak yang dihasilkan oleh IMU selama sekitar 3 menit adalah sekitar 18 meter jauhnya.
Tapi, kesalahan tersebut bisa diminimalkan dengan memencet tombol reset kecepatan, saat pengguna tengah berhenti melangkah. Dengan demikian, kesalahan bisa dikurangi.
Setidaknya, dengan menggunakan sepatu ini, pengguna bisa melangkah lebih pasti saat hendak menuju sebuah lokasi yang diinginkan.

Dompet Ajaib Buatan MIT

Peneliti MIT mendesain dompet yang bisa mengerti kondisi keuangan penggunanya.



Tak semua orang bisa mengerem keinginan impulsif mereka untuk berbelanja. Namun, kini hal itu bisa diatasi dengan kehadiran tiga buah dompet ajaib besutan para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Dengan dompet-dompet yang dinamakanProverbial Wallet, penggunanya bisa semakin mudah untuk mengendalikan pengeluaran mereka, karena dompet-dompet ini dirancang untuk bisa mengetahui kondisi finansial pemiliknya.
Dompet pertama yang dinamakan dompet Bumblebee, adalah dompet yang dilengkapi dengan vibrator. Dompet itu akan bergetar setiap kali rekening pemilik dompet itu tengah berubah.Setiap kali transaksi keuangan terjadi, dompet akan mengetahuinya.
Ia bisa bergetar dengan pola getar yang bisa diprogram. Bahkan ia juga bisa disetel untuk memperingatkan adanya upaya penipuan, ketika dompet bergetar tanpa adanya sebuah transaksi pembelian. Sementara, dompet lain yang dinamakan Peacock, bisa mengembang atau mengempis seiring dengan kondisi keuangan pemiliknya.
Adapun dompet model Mother Bear bisa membuka atau menutup sesuai dengan kondisi keuangan pemiliknya. Ia dilengkapi dengan engsel yang terkoneksi dengan internet dan mengetahui posisi rekening bank pemiliknya. 
Saat uang pemiliknya masih tebal, dompet tesebut masih mudah dibuka-buka. Sementara bila kondisi keuangan sudah semakin menipis, maka dompet itu akan semakin sulit untuk dibuka, 'memaksa' pemilik dompet untuk lebih berhemat. 
Dompet-dompet ini terhubung dengan data rekening bank pemiliknya melalui koneksi internet, lewat sinyal Bluetooth yang dipancarkan oleh ponsel. Platform ini memanfaatkan mikroprosesor yang ditanam di dompet. Namun ia juga membutuhkan sebuah aplikasi yang ditanam di ponsel. 
Dari data-data masukan dari internet tentang rekening pemilik dompet tersebut, maka sistem ini akan mengeluarkan perintah keluaran kepada vibrator atau motor engsel di dompet.
“Ini adalah cara untuk membuat sesuatu yang tidak memiliki properti fisik, misalnya rekening bank, bisa lebih terasa secara fisik,’’ kata Henry Holtzman, direktur riset yang merancang dompet-dompet ini. Yang terpenting, dompet-dompet ini diharapkan bisa membuat uang pemiliknya bisa lebih 'awet' dan terkendali.

Pengumuman penerimaan proposal KRI-KRCI 2011

Jumat, 10 Desember 2010

Penerimaan Proposal KRI, KRCI dan KRSI tahun 2011
Written by Dit. P2M   
Saturday, 11 December 2010 10:15

Kepada Yth. : - Rektor/ Ketua/ Direktur Perguruan Tinggi Negeri
                      - Koordinator Perguruan Tinggi Swasta I s.d. XII
                        di tempat
Dalam rangka menumbuhkembangkan kreativitas mahasiswa dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam dunia nyata serta meningkatkan kepekaan para mahasiswa Indonesia dalam pengembangan robotika, dengan hormat kami sampaikan bahwa seperti tahun-tahun sebelumnya Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ditjen Pendidikan Tinggi Kemdiknas, bermaksud menyelenggarakan Kontes Robot Indonesia (KRI), Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI), dan Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) 2011.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, kami mengundang Saudara yang berminat untuk mengirimkan proposal KRI, KRCI dan KRSI dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Peserta tim perguruan tingi negeri dan swasta dapat mengajukan proposal ke panitia KRI, KRCI dan KRSI 2011 dengan persetujuan Wakil/ Pembantu Rektor/ Ketua/ Direktur bidang Kemahasiswaan masing-masing perguruan tinggi dengan ketentuan setiap perguruan tinggi hanya diperbolehkan mengirim 1 (satu) usulan proposal KRI, KRSI dan 1 (satu) usulan proposal KRCI untuk setiap divisi. Formulir pengajuan KRI, KRCI dan KRSI dapat dilihat pada buku panduan KRI/KRCI/KRSI 2011 (terlampir) atau pada web site :http://dikti.kemdiknas.go.idhttp://www.kri.or.id/ dan http://kri.eepis- its.edu
2. Proposal KRI/KRCI/KRSI sudah harus diterima panitia paling lambat tanggal 31 Desember 2010. Masing-masing proposal dibuat 1 (satu) eksemplar dengan menggunakan sampul cover berwarna hijau dan dikirimkan ke alamat :
Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Ditjen Pendidikan Tinggi
Gedung Diki lt.4, Jalan Jenderal Sudirman Pintu Satu Senayan
Jakarta Pusat 10270
Bagi proposal KRI/ KRCI/ KRSI yang terlambat pengirimannya sampai batas waktu yang telah ditentukan, tidak akan diproses.
3. Peserta KRI/ KRCI/ KRSI 2011 terbuka bagi mahasiswa program Diploma dan Sarjana. Mahasiswa dapat membentuk kelompok yang terdiri dari 3 (tiga) orang mahasiswa dan 1 (satu) orang dosen (untuk KRI dan KRSI) dan
2 (dua) orang mahasiswa dan 1 (satu) orang dosen (untuk KRCI).
Terlampir kami sampaikan panduan, leaflet dan poster KRI, KRCI, KRSI
masing-masing 1 (satu) eksemplar.
Demikian untuk diketahui dan atas perhatian Saudara, kami diucapkan terima kasih.
Direktur Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat,
ttd
Suryo Hapsoro Tri Utomo
NIP. 195609011985031003

Melihat Indahnya Sunset di Planet Mars


Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa perang Romawi. Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan.

Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.

Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.

Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra dari Zeus dan Hera.

Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.













source: http://www.taukahkamu.com/2010/10/sunset-keindahan-keindahan-di-planet.html

10 Cuaca Paling Ekstrim di Tata Surya Kita




http://prayudi.blog.friendster.com/files/uncategorized-_42012422_solar_system_planets3_416.jpg
Selama beberapa dekade, astronom telah menggunakan teleskop untuk menguraikan kondisi atmosfer di planet yang jauh. Dan menyimpulkan fakta bahwa kita bersyukur telah tinggal di bumi ini.

10. SERIOUS LIGHTINING (PETIR TERPARAH)



Pesawat ruang angkasa NASA Cassini telah melihat sebuah badai listrik di Saturnus yang lebih besar daripada badai listrik daratan Amerika Serikat , dengan kilatan petir yang 1.000  kali lebih kuat daripada di Bumi.

Badai petir yang membentang 2.175 mil (3.500 kilometer) dari utara ke selatan dan memancarkan suara radio yang sama dengan yang dihasilkan di bumi.

9. HOT CRUSH (PANAS PENGHANCUR)




Sesuai namanya,. venus merupakan tempat terpanas di tata surya kita. dengan suhu sekitar 750 Kelvin dan memiliki tekanan 90 kali di bumi ini akan membuat setiap pengunjung akan hancur (crush).

Ilmuwan menyebutkan bahwa hal ini terjadi karena adanya efek rumah kaca yang berlebihan dari awan sulfat yang menutupi langit-langit venus. Maka jadilah efek rumah kaca yang besar dan menyebabkan hal ini.

8. METHANE MOON (BULAN METANA)



Pesawat ruang angkasa Cassini Huygens menemukan bukti kuat diantara hujan deras metana cair yang terjadi di bulan nya saturnus "Titan". Dan mungkin "air" yang ada di bulan adalah metana juga karena pada suhu dingin Titan (94 derajat Kelvin) air pun akan dikurung seperti es.

7. SCARLET RAIN (HUJAN MERAH)



Pada musim panas 2001, setidaknya 50 ton partikel merah jatuh di Kerala, India dan  terus berlangsung selama hampir dua bulan bersama hujan. Ternyata benda merah berkarat ini termasuk partikel dari badai debu dan sel-sel biologis yang berasal dari luar angkasa (bakteri sejenis itu mksdnya).

Dalam edisi bulan April jurnal Astrophysics and Space Science, ilmuwan dari Mahatma Gandhi University melaporkan bahwa partikel memiliki penampilan sel-sel biologis, dapat bereproduksi di suhu mendesis, dan tidak memiliki kesamaan dengan partikel debu.

6. PLANET POPSICLE (PLANET ES)



Pluto yang sekarang tidak di anggap planet ke 9 dalam tata surya ini memiliki fakta bahwa sinar matahari yang di dapat pluto di bandingkan bumi adalah sekitar 1:1000 tahun dan menyebabkan planet ini terdiri dari es beku yang terdiri dari nitrogen, metana dan karbon dioksida dengan suhu berkisar antara minus 387 hingga minus 369 Fahrenheit (40-50 derajat Kelvin).

5. WINDY WORLD (DUNIA ANGIN)



Di Neptunus ditemukan gemuruh angin yang bertiup lebih banyak dan kuat daripada yang ada di Bumi, mencapai 1.500 mph (2.414 kph). Seiring dengan rotasi planet yang cepat (sekitar 16 jam) sehingga menyebabkan konveksi panas-dingin yang cepat juga, lalu dapat mempengaruhi kecepatan angin dan menciptakan kecepatan yang melebihi kecepatan angin di bumi

4. FREEZE FRAME(RANGKA ES)




Suhu di Uranus bisa mencapai di bawah minus 300 derajat Fahrenheit (89 Kelvin). Uranus memiliki rotasi 17 jam namun revolusi yang mencapai 84 tahun menyebabkan musim (ekstrim) akan lama berganti. Kadang-kadang kondisinya bisa begitu dingin sehingga gas metana di atmosfer mengembun menjadi metana kristal-awan.

3. CLOSE ENCOUNTER (TABRAKAN BADAI TERBESAR)



Dua bintik bulatan di planet jupiter diatas adalah badai yang sedang mengamuk di planet tersebut. Dari ukuran badainya saja dapat kita ketahui. Yang besar dinamakan the great Red Spot, badai yang lebih dari dua kali lipat lebar Bumi dengan 350-mph ((563 kph) angin dan yang kecil (badai) di namakan Red Jr.

Walaupun tidak sepenuhnya dipahami, para ilmuwan berpikir warna merah berkorelasi dengan intensitas badai-angin lalu membangkitkan senyawa kimia dari bawah awan dan mengangkat mereka ke tempat yang tinggi, ditambah sinar ultraviolet sehingga menghasilkan rona bata.

2. DUST BUSTER (PELEBUR DEBU)



Mars diketahui telah menghempaskan badai debu yang melanda seluruh belahan mars. Debu berwarna karat ini dapat tertiup dengan kecepatan 60-100 mph (97-161 kilometer) per jam, yang berlangsung selama berminggu-minggu.

Begitu dimulai, kabut tak tertembus ini dapat menyelimuti lebih dari separuh planet, meningkatkan suhu 30 derajat Celcius di belahan mars.

1.IRON RAIN (HUJAN BESI)



Disebut "bintang gagal", planet brown dwarf ini adalah planet yang baru ditemukan di tata surya kita. Warna cokelat menandakan bahwa planet ini memiliki unsur ferum (besi) yang tinggi.

Planet ini memiliki badai seperti yang ada di jupiter dan menghempaskan besi-besi ke permukaan nya. Brown dwarf ini semakin dingin dari waktu ke waktu, molekul gas mengembun menjadi cairan besi-besi awan dan hujan.

Dengan pendinginan lebih lanjut, badai besar menyapu menjauh awan, membiarkan cahaya inframerah terang tersebar ke luar angkasa.

source: http://www.apakabardunia.com/post/astronomi/10-cuaca-paling-ekstrim-di-tata-surya

Ditemukan, Nyamuk Pembasmi Nyamuk

Nyamuk jantan yang dimodifikasi secara genetik itu menurunkan populasi nyamuk hingga 80%.


Oxitec , sebuah lembaga penelitian asal Oxford, Inggris mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan hasil uji coba dari pelepasan nyamuk jantan yang telah dimodifikasi secara genetik di kepulauan Cayman.

Sebagai informasi, sejak Mei sampai Oktober lalu, Oxitec telah melepaskan nyamuk-nyamuk jantan tiga kali dalam sepekan di kawasan seluas 160 kilometer persegi.

Nyamuk jantan yang dilepas itu secara genetik telah dimandulkan. Tujuannya, agar saat mereka kawin dengan nyamuk betina, mereka tidak akan memiliki keturunan, sehingga populasi nyamuk akan berkurang.

Ternyata, dari uji coba yang dilakukan, pada Agustus lalu, jumlah nyamuk di kawasan tersebut turun 80 persen. Peneliti berharap, penurunan populasi nyamuk ini akan mengurangi pula kasus demam berdarah.

Seperti dikutip dari PopSci, 16 November 2010, berhubung hanya nyamuk betina yang menggigit manusia dan menularkan penyakit seperti demam berdarah, peneliti Inggris tersebut memprediksi, jika nyamuk jantan disterilkan secara genetik dan disebar, langkah itu akan efektif menurunkan populasi.

Meski banyak ilmuwan dan pecinta lingkungan yang keberatan atas langkah pemusnahan nyamuk karena khawatir akan mengganggu spesies lain yang bergantung pada nyamuk, Oxitec memastikan bahwa gen pemandul tersebut tidak akan menurun pada generasi penerus si nyamuk. Dengan demikian, metode ini tidak memiliki dampak permanen terhadap ekologi.

Disebutkan, nyamuk jantan itu akan berfungsi layaknya insektisida yang mengurangi angka nyamuk secara sementara, akan tetapi tanpa efek buruk seperti insektisida berbasis zat kimia beracun. Nyamuk jantan mandul ini juga lebih efektif untuk menumpas serangga yang telah mengembangkan kekebalan tubuh terhadap pestisida yang sudah sering digunakan.

Di kawasan di mana populasi nyamuk sedang meledak, penyakit yang disebabkan oleh nyamuk seperti demam berdarah, sakit kuning, dan malaria ikut melonjak. Menurunkan populasi nyamuk secara dramatis secara sementara dapat mengurangi jumlah kematian dan menyediakan waktu yang cukup untuk memberikan vaksinasi atau memberikan perawatan pada populasi manusia di kawasan tersebut.

Dengan naiknya angka kematian yang disebabkan oleh nyamuk, mencapai 2 juta kematian dari 700 juta orang yang terkena penyakit yang disebarkan nyamuk, temuan ini memberikan secercah harapan terhadap solusi yang selama ini dicari-cari. Yakni cara mengatasi nyamuk tanpa merusak lingkungan dengan menggunakan racun berbahan kimia.

Gen Manusia dan Terumbu Karang Sama

Terumbu karang kemungkinan dapat membantu manusia mengatasi penyakit kanker.



Sekelompok ilmuwan terkejut ketika mengetahui bahwa terumbu karang, salah satu bentuk kehidupan tertua di Bumi, memiliki gen yang sama dengan manusia. Kesamaan gen penyusun tubuh mencapai 70 persen.

Menurut penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan di jurnal Nature, tim peneliti telah mengurutkan genome dari organisme yang sudah berusia 650 juta tahun itu selama lima tahun.

“Terumbu karang memiliki tingkat kemiripan yang rendah dengan bangsa hewan,” kata Kenneth S. Kosik, peneliti asal University of California-Santa Barbara, seperti dikutip dari TG Daily, 10 Desember 2010.
“Contohnya, mereka tidak punya banyak neuron. Akan tetapi, genome terumbu karang membuktikan adanya banyak gen di dalam neuron,” ucapnya.

Peneliti lain dari Australia, yang telah menyelesaikan pengamatan genetik terhadap terumbu karang di Great Barrier Reef juga menemukan hal serupa.

“DNA yang sama antara manusia dan terumbu karang mencakup sejumlah DNA yang umumnya terkait dengan penyakit dan kanker,” kata Bernard Degnan, peneliti dari University of Queensland. “Ini membuka peluang adanya terobosan dalam penelitian sel dan mengatasi kanker,” ucapnya.

Degnan menyebutkan, dengan mengamati sel terumbu karang, kemungkinan kita bisa mendapatkan informasi seputar seluk beluk sel tubuh kita sendiri dan bagaimana kita dapat memanfaatkan sel terumbu karang untuk aplikasi medis di masa depan.

“Melindungi terumbu karang di samudera sangatlah penting bagi kelestarian mereka dan ekosistem di dalam laut,” kata Degnan. “Akan tetapi, temuan ini diharapkan dapat membuat manusia lebih melihat manfaat lain yang disediakan terumbu karang, yakni untuk riset medis yang menguntungkan manusia,” ucapnya.

7 Skrenario Astronom Menemukan Alien

Ini masih jadi misteri besar: apakah selain manusia, ada mahluk cerdas lain di jagad raya ini. Pencarian mahluk ekstraterresterial (ET) bahkan dimulai sejak 50 tahun lalu, ketika ilmuwan Universitas Cornell, Frank Drake mengarahkan teleskop radio ke arah bintang, mengharap bisa menangkap transmisi dari alien. 

Tak hanya itu, menurut astrofisikawan, Stephen Hawking, pada 4 Februari 2008, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pernah mengirimkan pesan ke luar angkasa. Isinya, lagu 'Across the Universe' milik The Beatles. Namun, tak pernah ada jawaban. Tak ada bukti sahih yang mendukung keberadaan manusia luar angkasa. 

Namun, penemuan baru-baru ini membuat harapan menemukan ET kembali membuncah. Astronom, Univeristas Yale mengestimasi ada  300 sextillion bintang di angkasa, ini berarti tiga kali lipat dari perkiraan sebelumnya. 

Sementara  Lisa Kaltenegger dari Harvard University mengatakan, para ilmuwan yakin, separuh bintang di galaksi memiliki planet yang ukurannya dua sampai 10 kali ukuran Bumi. 'Bumi super' atau 'super Earths' itu mungkin menopang kehidupan. Sementara peneliti lain menemukan mikroba yang hidup di arsenik. 

"Bukti yang mengarah semakin kuat," kata Carl Pilcher, Direktur Institut Astrobiologi NASA.  "Saya berpikir siapapun melihat bukti ini akan berkata, pasti ada kehidupan di luar sana."

Alih-alih menemukan kembaran manusia, ilmuwan saat ini masih dalam tahap mendekat ke penemuan tanda-tanda kehidupan yang mikroskopis. Meski harapan itu masih ada. 

Berikut ini skrenario penemuan mahluk alien yang dilakukan para astronom:

1. Mars. Planet merah ini memiliki air di bawah tanah yang merupakan salah satu kunci kehidupan. Para ilmuwan menduga, kemungkinan besar ada mikroba yang hidup di bawah tanah, meski robot pencari yang menyisir Mars belum menemukan satu pun. 

2. Europa. Satelit Planet Yupiter ini memiliki radiasi di permukaannya yang bisa membunuh nyawa mahluk hidup. Namun di bawah lautan beku di sana ada kemungkinan beberapa jenis mikroba hidup di sana -- di bagian yang cair. 

3. Enceladus (baca: en-sell-ah-dus). Satelit mini Planet Saturnus ini memiliki bulu supersonik gas dan debu yang ditembakkan dari permukaannya. Ini adalah indikasi, enceladus memiliki zat cair yang berfungsi menopang kehidupan. 

4. Titan. Bulan terbesar Planet Saturnus ini memiliki cairan seluas samudera. Namun, ada dugaan itu adalah cairan methan.

5. Planet ekstrasolar atau di luar tata surya. Para astronot menggunakan teleskop yang bisa mendeteksi keberadaan atmosfer di permukaan planet-planet tersebut -- dari sini bisa dicari tahu keberadaan proses fostosintesis atau proses biologis lainnya. 

6. Di Bumi. Mencari alien di Bumi? Jangan salah, para ilmuwan juga menyisir Bumi untuk mencari keberadaan mahluk asing -- yang mungkin terbawa ke Bumi dari meteorit atau komet yang menyelonong masuk. Para ilmuwan menggali potensi temuan kehidupan asing di dasar laut atau di bawah es Antartika -- yang tak biasa dan bisa jadi berasal dari luar angkasa.

7. Dari sinyal radio. Usaha Frank Drake masih berlanjut. Sejumlah ilmuwan masih setia menyisir langit, mencari transmisi alien dari luar angkasa.