Bola itu....?

Rabu, 29 Desember 2010
 Oleh : Septian Andra
       Ada yang menarik dari pergelaran piala AFF ini, untuk sebagian negara yang mulai terbuka untuk menerima pemain asing atau yang biasa di sebut Naturalisasi, kemudian terhadap pertandingan itu sendiri, banyak spekulasi yang berkembang tentang sportifitas yang di junjung dalam Piala AFF kali ini, seperti kita ketahui penggunaan alat yang dapat merusak konsentrasi pemain, baik itu merecon maupun laser, kenyataanya sekarang bahwa kita tidak betul-betul mengetahui siapa yang memulai memantik api, jika kita melihat sepihak, maka jelas-jelas kita tidak akan dapat menemukan siapa yang mulai bermain api di sini, masing-masing kubu mengeluarkan agrumen serta bantahan-bantahanya, ada pula mengeluarkan bukti-bukti sebagai pertimbangan pihak yang kontra agar memikirkan relvansi dari apa yang mereka ambil. sekilas secara logika tidak mudah untuk menyelesaikan masalah ini, saya mencoba melihat dari sisi berbeda, yaitu bukan tentang berpengaruhnya penggunaan alat-alat yang melanggar sportifitas secara langsung ke fisik pemain, tetapi lebih kepada mental pemain, mungkin di televisi sudah sangat banyak debat yang mengatakan demikian, ketika suatu kelompok berada di suatu kondisi atau tempat berbeda dimana bukan kaum mereka yang mendominasi, kesalahan kecil saja dari kelompok mereka akan sangat-sangat menimbulkan ketegangan di dalam diri setiap manusia kelompok itu sendiri, dan juga menurut penelitian yang saya ambil dari sebuah buku dengan pengarang David J. Lieberman yaitu seorang pakar psikologis di New Jersy, kondisi yang terjadi pada tim Indonesia khususnya adalah cermin dari keadaan dimana orang dari kelompok yang berbeda (misal beda negara), dengan status yang serupa (misal status kebanggsaan di masa lampau masih terikat atau mirip), ketika bekerja sama maka prasangka akan berkurang dan bahkan hilang, hasil yang di capai cendrung lebih baik dari pada kelompok yang sama terdiri dari unsur yang sama, tentunya mereka saling mengenal kondisi satu sama-lain, celakanya mindset atau pola pikir mereka cendrung terdidik ke arah yang kurang baik, maka yang terjadi adalah satu keyakinan, tetapi berbeda cara dan pola pandang, dan tentu hal ini juga berakibat dengan luaran yang di hasilkan.

Yang paling ramai tentunya di dunia maya uttuk gelaran piala AFF kali ini, dimana lagi tempat untuk menuangkan uneg2 atau ide atau protes secara gratis, tanpa perlu berbicara ( yang tentu saja memerlukan keahlian khusus ), dan di baca serta di perhatikan lingkungan dunia maya itu sendiri, baratus-ratus caci maki yang saya baca, mungkin sebenarnya jumlahnya sampai beribu-ribu atau berjuta-juta, untuk apa?, apa yang mereka keluhkan?, ternyata hanya hal kecil, bola?, saya memandang, bola ini bukan sekedar kumpulan karet sintetis yang berisi angin dan di mainkan atau di tendang-tendang oleh sekelompok orang, tetapi lebih dari sekedar bola, tentu saja apa?, bola tersebut secara positif terbuat dari sportifitas, terbalut kulit semangat, dan di isi dengan mental-mental pemenang, tetapi yang terjadi adalah ketika bola tersebut bergulir kelapangan yang salah, maka bola itu terbuat dari rasa gengsi, yang dilapisi amarah saling menjatuhkan, dan di isi dengan kebencian, ya begitulah yang terjadi belakangan ini, bola yang bundar tersebut bagaikan puntung api yang bersentuhan dengan benda yang mudah terbakar, bola tersebut membangkitkan amarah, dan kebencian republik tercinta ini.
setidaknya dibalik itu semua ada hal indah yang dapat kita ambil, kita bisa melihat semangat nasionalisme yang belakangan ini jujur sangat saya rindukan keberadaanya secara masal, kita satu negara, satu semangat, satu kostum, dengan satu logo bergambar garuda, ya...garuda di dadaku, sebuah logo yang berapa tahun lalu digerus dengan arus politik sehingga tidak tampak maknanya mewarnai republik tercinta ini, haru serta bangga melihat teman, sahabat, dan saudara tercinta berkumpul suatu tempat dengan satu hati dan satu harapan, Agar indonesia Kembali Bangkit, Tegak Berdiri, Berlari bebas untuk mengejar kebanggan yang mendahului di depan, Semangat Indonesiaku, Aku Bangga Menjadi Bagian Dari Didrimu, NKRI Tercinta semoga tetap jaya.

Catatan : tulisan ini di buat semata-mata untuk menuangkan uneg-uneg yang mengganjal serta krikil ide yang menyangkut di sela-sela otak, agar anda tidak menyimpulkan sendiri terhadap tulisan yang saya buat, terimakasih. :)

0 komentar: